Senin, 06 Agustus 2018

Pendidikan Bagi Anak Pedalaman


Nama : Siska
Kelas : XII MIPA C

Pendidikan Bagi Anak Pedalaman


Bukan rahasia lagi bila anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit mendapatkan kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. Mereka kesulitanmendapat air bersih, mengenyam pendidikan sesuai batas kelayakan pendidikan Indonesia dan sulit mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya itu saja, mereka bahkan tidak mengenal alat komunikasi seperti telepon genggam.

Hal pokok yang menjadi sorotan utama yaitu betapa sulitnya mereka mendapat pendidikan yang layak dan mengenyam pendidikan dua belas tahun. Pada faktanya tak semua salah mereka, kesulitan mereka menjangkau lokasi sekolah menjadi masalah karena mereka harus mengarungi sungai,melewati hutan mendaki dan menuruni bukit. Mereka juga harus berjalan kaki hingga berpuluh-puluh kilo meter, bahkan ada pula yang tak memakai alas kaki.

Kurangnya tenaga pengajar di pedalaman karena sulitnya mencari pengajar yang mau mengajar di daerah tersebut juga sangat disayangkan. Padahal kualitas seseorang diukur melalui seberapa jauh pendidikan yang dicapai karena kualitas seorang lulusan SD berbeda dengan kualitas seorang sarjana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat memengaruhi kualitas seorang anak pedalaman.

Selama ini pembangunan diutamakan di daerah kota. Penduduk kota umumnya kaum imigran. Merekalah yang menikmati pelayanan kesehatan dan pendidikan secara memadai. Sementara anak-anak yang tinggal di kampung-kampung terpencil, di gunung dan lembah, di pinggir sungai dan tepi pantai tidak menikmati layanan dasar kesehatan dan pendidikan. Akses anak-anak pedalaman terhadap layanan kesehatan dan pendidikan sangat minim.

Situasi ini menyebabkan ribuan anak yang tinggal di daerah pedalaman di Indonesia menjadi buta huruf, tidak bisa membaca, menulis dan berhitung. Padahal, masa depan bangsa ada di tangan anak-anak ini. Jika mereka tidak belajar dan menempuh pendidikan yang tinggi, maka masa depan mereka suram dan masa depan bangsa pun suram.

Tetapi, semua ini tidak bisa menyalahkan pemerintah seutuhnya karena ada beberapa suku di Indonesia yang tetap mempertahankan budaya mereka dengan tidak mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut merupakan suatu yang baik untuk Indonesia pelihara karena keanekaragaman suku itulah yg akan membuat Indonesia kaya. Namun hal tersebut berdampak kepada anak anak generasi penerus bangsa, jika hal tersebut terus menerus terjadi dan tidak ada perkembangan maka anak anak suku pedalaman selamanya akan tertinggal dan menjadi genersi yang tidak berpendidikan.

Hal tersebut akan merugikan Negara karena generasinya tidak berpendidikan  sebaiknya pemerintah Indonesia bisa lebih memperhatikan tentang pendidikan yang ada di Indonesia khususnya yang ada di pedalaman yang belum terjangkau oleh pemerintah. Meraka mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sama seperti anak anak pada umumnya yang bisa merasakan teknologi dan perkembangan zaman. Tapi tidak untuk menghilangkan kebudayaan dan tradisi dari suku suku pedalaman.

Upaya dan solusi dari permasalahan yang tengah di hadapi ini pemerintah harusmemperbanyak pembangunan sarana dan prasarana untuk pendidikan di daerah pedalaman yang ada di indonesia karena meraka mempunyai semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu dan bersekolah dengan ini Indonesia dapat menciptakan generasi yang mampu bersaing dengan Negara Negara maju dan menciptakan bangsa indonesia bangsa yang cerdas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasus korupsi infrastruktur

Nama : Yehezkiel Dwi Putra W Kelas :XII MIPA C Korupsi Proyek Infrastruktur Korupsi atau rasuah ( bahasa Latin : corruptio dari kata k...