Senin, 06 Agustus 2018

Bentrok Oposisi dan Pemerintah Mesir


Nama : Belindah Tiara Putri
Kelas : XII MIPA C

Bentrok Oposisi dan Pemerintah Mesir


Bentrok antara pihak oposisi dan pemerintah sempat terjadi di negara Mesir. Bermula pada berhentinya rezim presiden Hosni Mubarak yang sudah bertahan selama 4 dekade. Selama beberapa minggu, ratusan ribu warga Mesir turun ke jalan dan menyerukan pencopotan Mubbarak dari jabatannya sebagai presiden Mesir. Hal ini disebabkan karena adanya krisis ekonomi dan politik yang dialami Mesir. Sebagian warga menganggap presiden Mubarak sebagai presiden yang baik karena selalu memperhatikan rakyat kecil. Namun sebagian lain menganggap presiden Mubarak bersifat sikap glamor dan otoriter dan tidak menghendaki Mubbarak memimpin Mesir lagi. Bentrok antara dua kubu pun tidak terhindarkan. Selama berminggu-minggu ratusan warga menjadi korban, banyak dari mereka yang akhirnya meninggal dunia.
Konflik antara pemerintah dan pihak oposisi pun makin meluas. Tak lama Hosni Mubbarak yang terkepung oleh ratusan warga Mesir dan bersembunyi di dalam selokan ditemukan warga dan akhirnya meninggal di tangan rakyat yang pernah ia pimpin sendiri. Peristiwa ini menjadi salah lembar hitam sejarah di Mesir.
Pelanggaran pada sila Pancasila :

- Kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan peradilan
-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Alasan :

Kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan, peradilan disini berarti bahwa dalam menjalankan roda pemerintahan, pemimpin sebagai ”abdi rakyat” tidak dapat menghindari bahwa rakyat adalah pondasi dari pemerintahan itu sendiri. Dilihat dari kasus diatas, sikap pemimpin yang tidak kredibel dapat memicu ledakan protes oleh rakyat dikarenakan pada saat ini, hak berpendapat telah mendapat pengakuan penuh sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Sedangkan pada sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, berarti bahwa setiap masyarakat diberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk menjalankan roda pemerintah. Sikap otoriter yang diperlihatkan oleh presiden Mubbarak mencerminkan sedikitnya kesempatan yang diberikan kepada rakyat untuk menentukan nasib negaranya sendiri.
Solusi :

Diadakan pemilu ulang namun dengan syarat presiden Mubbarak harus mundur dari jabatannya. Pemilu ulang adalah jalan yang dapat dipilih untuk menentukan pemimpin baru, namun dalam kasus diatas, pemilu tidak dapat dilakukan secara terbuka karena terlalu kuatnya pengaruh presiden Mubbarak yang berkuasa saat itu, perlu adanya sikap ”legowo” dalam diri presiden Mubbarak agar tidak ada korban jiwa dan tidak melemahkan Mesir di mata dunia.
Upaya Pencegahan :
·                Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan hukum.
·                Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masingmasing.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasus korupsi infrastruktur

Nama : Yehezkiel Dwi Putra W Kelas :XII MIPA C Korupsi Proyek Infrastruktur Korupsi atau rasuah ( bahasa Latin : corruptio dari kata k...